SOLOK, BN – Provinsi Sumatera Barat selama ini dikenal sebagai salah satu daerah rawan bencana, dan salah satu yang paling mengkhawatirkan adalah ancaman Gempa Bumi hingga Tsunami.
Hal ini, pernah diungkapkan oleh Kepala Bidang PK BPBD Sumbar, Syahrazad Jamil, beberapa waktu lalu. Ia mengatakan ada potensi gempa bumi besar dan tsunami hingga 10 meter di Sumbar, yang diakibatkan oleh patahan Megathrust Mentawai.
Mengingat hal tersebut, Anggota Komisi V DPR RI Athari Gauthi Ardi meminta BMKG, yang merupakan mitra kerjanya itu, untuk melaksanakan Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami secara berkelanjutan untuk masyarakat Sumatera Barat.
Athari menyebutkan bahwa, potensi bencana di Sumbar sangat besar. Setiap tahunnya kata Athari, pasti terjadi gempa bumi dan ancaman tsunami.
” Saya pernah dengar informasi dari BPBD Sumbar, apabila terjadi patahan Megathrust Mentawai, maka akan ada gempa besar dan tsunami yang cukup tinggi. Untuk itu masyarakat kita harus teredukasi dengan baik dan paham akan apa yang mereka lakukan, apabila terjadi bencana seperti itu ” tutur Athari kepada Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, saat menghadiri acara Sekolah Lapang Cuaca Nelayan Provinsi Sumatera Barat, di Aula Dinas Kelautan dan Perikanan,Rabu (23/8/2023).
Melalui kegiatan tersebut, Athari ingin, masyarakat Sumbar menjadi tanggap akan kegempaan dan tsunami. Sekaligus menjadi upaya meminimalisir jumlah korban bencana.
“Dengan adanya edukasi secara berkelanjutan seperti itu, mudah-mudahan kalaupun terjadi bencana jumlah korban dapat kita minimalisir, walaupun sebenarnya kita berharap dan berdoa kepada Allah Subhanahuwataala, agar tidak terjadi bencana,” ucap Wakil Sekjend DPP PAN tersebut.
Selain itu, Athari Gauthi Ardi juga mendorong adanya kolaborasi dari berbagai stakeholder, baik Pemerintah, Non Governmnet Organization (NGO) nasional maupun internasional.
Termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) dan kelompok siaga bencana hingga tingkat desa atau kelurahan.
“Saya juga mendorong dan memperkuat kolaborasi antar berbagai stakeholder, baik itu pemerintah, NGO, LSM kelompok masyarakat dan swasta untuk bersama-sama mengedukasi, melakukan mitigasi dan pengurangan resiko bencana,” tukas Athari.
Walaupun seperti itu, Legislator muda ini berharap dan berdoa, agar ancaman bencana yang dikhawatirkan tersebut, tidak terjadi dan masyarakat diberi keselamatan.
” Saya terus berdoa kepada Allah Subhanahuwataala, agar tidak terjadi bencana seperti yang di sampaikan. Mudah-mudahan kita semua selalu dalam lindungan dan diberi keselamatan oleh Allah Subhanahuwataala, Amiinn ” pungkasnya.* (nug)