Solok, BN – Acara ‘temu ramah’ yang digelar Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Solok Ir. Syoufitri, M.M, beserta jajaran, dengan Kelompok Nelayan di Nagari Paninggahan, Kecamatan Junjung Sirih, Kamis (2/11/2023), disambut antusias dan sangat diapresiasi oleh kelompok nelayan di kanagarian setempat.
Karena menurut perwakilan nelayan, sudah cukup lama acara temu ramah tatap muka langsung, seperti yang digelar Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Solok Ir. Syoufitri, M.M, dengan Kelompok Nelayan di daerah itu, tidak dilaksanakan.
Apa lagi, setelah acara temu ramah, kegiatan dilanjutkan dengan makan ‘balanjuang’ atau makan bersama dengan alas daun pisang. Sebagai bentuk kebersamaan, jajaran Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Solok dengan para nelayan di Nagari Paninggahan.
Sebelumnya, acara diawali dengan penyerahan santunan Jaminan Kematian dari BPJS Ketenagakerjaan oleh Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Ir. Syoufitri, M.M, bagi salah seorang nelayan anggota Kelompok Nelayan Pasia Jaya, Nagari Peninggahan, Kecamatan Junjung Sirih.
Santunan Kematian dari BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp 42 juta itu, diserahkan secara simbolis oleh Syoufitri kepada Marvit Diah Sari. Ahli waris atau anak dari almarhum Mawardi, seorang Nelayan di Nagari Paninggahan, yang meninggal dunia beberapa waktu lalu.
Penyerahan santunan tersebut, dilaksanakan di Mushala Bahrul Ulum, Jorong Subarang, Nagari Paninggahan.
Saat menyerahkan santunan dari BPJS Ketenagakerjaan itu, Syoufitri didampingi Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Sumber Daya, Yurista Handayani, S.Sos, beserta jajaran.
Juga hadir, Koordinator Penyuluh Perikanan Kabupaten Solok, Pengurus Mushala Bahrul Ulum Jorong Subarang Paninggahan dan puluhan anggota Kelompok Nelayan Nagari Paninggahan.
Acara “temu ramah” Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Solok, Ir. Syoufitri, M.M, dihadiri empat puluhan Nelayan, yang tergabung dalam tiga Kelompok Nelayan di Nagari Paninggahan.
Yakni, Kelompok Nelayan Pasia Jaya Nagari Paninggahan dengan Ketua, Afrijal, Kelompok Nelayan Muaro Indah yang diketuai oleh Darlis dan Kelompok Nelayan Sasauk Pensi dengan Ketua, Ismed.
Dalam “temu ramah” yang diikuti dengan sangat antusias oleh puluhan nelayan itu, perwakilan nelayan juga menanyakan kepada Ir. Syoufitri, M.M, bagaimana cara melestarikan Danau Singkarak ini.
Dikarenakan, saat ini Danau Singkarak banyak dipenuhi keramba, hasil tangkapan ikan nelayan yang terus merosot, berdampak pada menurunnya perekonomian masyarakat nelayan.
Menjawab pertanyaan perwakilan nelayan tersebut, Syoufitri mengatakan, ia sangat setuju untuk dilakukanya pelestarian Danau Singkarak.
Syoufitri menyebutkan, selain Danau Singkarak, yang penting dilestarikan adalah nelayanya. Dalam upaya, meningkatkan pendapatan perekonomian keluarga nelayan.
Caranya adalah kata, Syoufitri, ia mengajak nelayan setempat, tidak hanya fokus pada hasil tangkapan ikan di Danau Singkarak semata. Namun, Syoufitri mengajak nelayan di Nagari Paninggahan khususnya, untuk mulai berubah dan mulai beralih dengan budi daya sistem ‘bioflok’.
Yakni, budi daya ikan di darat, diatas lahan, seperti jenis ikan nila dan ikan mas, menggunakan media kain terpal, yang selama ini masih jarang dilakukan oleh masyarakat nelayan.
Diharapkan kata Syoufitri, dengan budi daya bioflok, penggunaan pakan lebih efisien, produktifitas tinggi, hemat air dan juga ramah lingkungan.
Bagi nelayan, yang tertarik dan berminat dengan budi daya sistem bioflok ini, ujar Syoufitri, bisa membuat proposal ke Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Solok yang berlokasi dikawasan Nagari Koto Baru, Kecamatan Kubung.
Nantinya kata Syoufitri, akan diupayakan untuk dapat difasilitasi dengan cara kerja sama, dengan Balai Budi Daya Air Tawar (BPBAT) Wilayah Regional Sumatera Sungai Gelam di Jambi.
Untuk itu, imbuh Syoufitri, ia mengajak para nelayan di Nagari Paninggahan khususnya, untuk mulai beralih dengan budi daya bioflok ini.
” Yang diharapkan nantinya, juga akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat nelayan ” tutur Syoufitri.* (BN 001).